Inilah teknologi, konstruksi ban tanpa angin/udara
Sejak tahun 2005 Michelin sudah mulai melakukan penelitian mengenai ban tanpa udara (airless tire) ini. Teknologi ban tanpa udara memiliki banyak manfaat bagi penggunanya, Berkat teknologi ini, kita tidak akan lagi menemukn kasus mobil yang berhenti dengan alasan ban bocor atau ban meletus, Menurut perusahaan tersebut, ada sekitar 200 juta ban dibuang setiap tahunnya akibat kebocoran dan ban yang memang sudah tidak layak pakai dan menyebabkan ban tidak dapat untuk digunakan kembali.
Tahukah Anda tentang salah satu keuntungan bahkan kelebihan terbesar dari ban tanpa udara ini? menunjukkan bahwa ban bersifat non-pneumatik atau bebas dari kebocoran udara yang tidak menutup kemungkinan terkena benda tajam pada saat berjalan, pada ban non-pneumatik ini tidak membutuhkan udara sama sekali pada bagian dalam ban melainkan di padati oleh kisi-kisi yang menupang telapak ban.
Pembuatan ban tanpa angin/udara ini mengurangi konsumsi bahan bakar, tapi bagaimana caranya? Konsumsi bahan bakar berhubungan langsung dengan Rolling resistance. jika rolling resistance meningkat berarti konsumsi bahan bakar meningkat. tetapi jika rolling resistance menurun berarti konsumsi bahan bakar juga berkurang. dan sekitar 90% energi dapat dihemat.
Konstruksi Ban Tahan berguling.
Tahanan gelinding adalah daya tahan ban. itu terjadi karena perubahan bentuk ban. di jalan raya, ban bisa naik turun yang menyebabkan terjadinya rolling resistance.
Keuntungan ban tanpa udara
Ban pengap tidak pernah bocor karena di desain memang tanpa ruangan udara di dalamnya dan kita tidak perlu lagi menyimpan ban cadangan ekstra pada kendaraan kita, dan ban jenis ini di dapati mengurangi emisi CO2.
Beberapa waktu lalu di Tokyo Auto Show di Jepang, Bridgestone memamerkan pengembangan terbarunya - ban bebas bocor tanpa udara. Ban masih dalam tahap konsep, tetapi telah berhasil diuji pada kendaraan satu orang di Jepang yang secara tradisional digunakan untuk orang tua.
Roda atau ban ini memiliki jari-jari resin termoplastik yang menyebar dari pelek hingga ke telapak ban, dan dapat melengkung ke kiri dan kanan untuk dukungan struktural maksimum pada saat roda bergerak melakukan tekanan, dengan desain ban yang kokoh ini tidak membutuhkan udara atau angin, dan akibatnya tidak dapat bocor - jadi, tidak ada lagi ban yang kempes baik saat berjalan atau tidak.
Yang juga menarik adalah bahan dari ban yang dibuat, yang sepenuhnya dapat didaur ulang.
Masih dalam tahap pengujian, Bridgestone berencana untuk mengevaluasi kinerja ban pada mobil tradisional sebelum membuatnya tersedia untuk umum.
Meskipun tentu saja menarik, ban Bridgestone bukanlah yang pertama yang kami dengar bebas udara. Teknologi ban tanpa udara telah diselidiki selama bertahun-tahun, dengan ban Tweel tanpa udara Michelin bahkan memenangkan Medali Emas Intermat untuk Inovasi pada tahun 2006